Cara Menghasilkan Uang dari Trading Cryptocurrency
Trading adalah aktivitas dua arah, Anda bisa menjadi penjual atau pembeli. Dalam trading Cryptocurrency ada istilah short dan long.
Long artinya membeli (membuka posisi beli) dan Short artinya menjual (membuka posisi jual). Selain itu ada istilah close yang maksudnya menutup posisi yang sudah dibuka tadi, baik itu menutup posisi long ataupun short.
Kemudian ada yang namanya margin atau leverage. Fitur ini bersifat opsional, artinya anda bisa menggunakan atau tidak. Fungsi dari leverage adalah untuk menggunakan pinjaman dari Lender sehingga kita bisa membeli aset yang lebih besar daripada modal yang kita miliki.
Sebagai contoh:
Saya memiliki modal Rp5.000.000 dan ingin membeli ethereum atau ETH. Jika saat ini harga ETH Rp2.500.000 maka saya hanya mendapatkan 2 ETH saja. Tetapi dengan menggunakan leverage x5 saya bisa membeli 10 ETH, Perhitungannya adalah modal saya yang Rp5.000.000 dikalikan 5 oleh leverage, dengan begitu daya beli uang saya menjadi Rp25.000.000, dengan 25 juta maka bisa mendapatkan 10 ETH.
Perlu anda ketahui, jika menggunakan Leverage maka anda tidak bisa menarik aset yang anda beli, Alasannya adalah karena Anda bukanlah pemilik aset sepenuhnya.
Mengenal Risiko Penggunaan Leverage
Saat menggunakan Leverage Anda harus paham risiko dari penggunaan leverage tersebut. Risiko yang paling utama adalah Margin Call.
Margin Call adalah sebutan dimana nilai kerugian aset Anda lebih besar dibandingkan modal Anda.
Dalam contoh diatas, saya memiliki modal Rp5.000.000 dan membeli 10 ETH menggunakan leverage x5. (harga 1 ETH adalah Rp2.500.000). Jika besok harga ETH turun dari Rp2.500.000 menjadi Rp2.000.000, Nilai aset saya yang 10 ETH akan turun menjadi Rp20.000.000 rupiah (karena 10 kali Rp2.000.000/ETH). Disinilah terjadi margin call, dimana 10 ETH saya tersebut akan dijual otomatis oleh sistem dan dananya akan dikembalikan ke lender(pemberi pinjaman). Saya tidak akan dapat apa-apa, karena modal saya yang 5 juta tadi sudah habis rugi.
Sebaliknya jika harga ETH tersebut naik ke Rp3.000.000 maka nilai aset saya yang 10 ETH tadi menjadi 30 juta rupiah, jika saya menutup posisi atau close, maka 10 juta akan masuk ke saldo saya dan 20 juta akan kembali ke lender, jika dihitung maka saya untung 5 juta dengan modal 5 juta.
Bagaimana jika saya tidak menggunakan leverage? Jika tidak menggunakan leverage maka modal saya 5 juta rupiah hanya bisa membeli 2 ETH. Dan ketika harga ETH naik menjadi 3.000.000/ETH maka nilai aset saya menjadi 6 juta. Artinya keuntungan saya hanya 1 juta rupiah.
Semakin tinggi Leverage yang digunakan maka semakin besar potensi keuntungannya dan semakin besar pula potensi batas margin call nya.
Dengan penjelasan diatas, saya harap anda mengerti dasar-dasar dari Leverage, dan selanjutnya adalah cara menghasilkan uang dari trading cryptocurrency.
Cara mendapatkan keuntungan dari Cryptocurrency.
Banyak yang menganggap investasi dan trading adalah sama, padahal keduanya benar-benar berbeda.
Investasi itu untuk jangka panjang, jadi misalnya anda membeli bitcoin sekarang, lalu menyimpan bitcoin setidaknya 1 tahun ke depan. Ini yang di sebut investasi.
Sedangkan trading adalah aktivitas jual-beli, jadi katakanlah anda membeli bitcoin hari ini, karena 1 minggu kemudian harga naik lalu anda menjualnya. Kemudian anda beli lagi setelah turun. Nah ini yang disebut trading.
Lalu mana yang paling menguntungkan Trading atau Investasi?
Jika anda menggunakan strategi yang benar maka trading jauh lebih menguntungkan dari pada investasi, Anda bisa menghasilkan ratusan persen dalam sehari dari trading.
Strategi maksudnya adalah teknik trading yang anda gunakan, dalam hal ini analisa teknikal untuk menentukan kapan waktunya membeli dan kapan menjual.
Mengenal Analisa Teknikal
Contoh: Bank Indonesia memprediksi inflasi pada bulan depan akan berada pada angka 5%, mereka menggunakan analisa teknikal untuk memprediksi hal tersebut.
Dengan menggunakan indikator-indikator yang ada dan diterapkan pada data-data dari tahun sebelumnya mereka bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada bulan dan tahun depan. Tentu prediksi mereka tidak selalu 100% akurat.
Dengan cara yang sama tentu bisa diterapkan pada harga aset tidak hanya bitcoin tetapi juga saham, mata uang dan semua aset-aset lainnya. Jadi jika anda bisa menguasai analisa teknikal maka anda bisa menghasilkan penghasilan tak terbatas.
Analisa teknikal pada pasar keuangan terkenal dengan indikator pasar seperti Moving Average, RSI, Alligator dll, Indikator-indikator ini dulunya diciptakan oleh para ahli untuk memprediksi hasil panen di beberapa negara guna mengantisipasi bencana kelaparan, seiring munculnya pasar keuangan maka sekarang indikator juga banyak digunakan untuk menganalisa pergerakan harga.
Sekarang Indikator trading tersedia di aplikasi trading dan anda hanya perlu memasangnya seperti gambar dibawah ini.
Cara menggunakan indikator juga sangat mudah, dalam aplikasi mungkin sudah diberikan panduan bagaimana cara menggunakan indikator tersebut.
Cara menghasilkan keuntungan menggunakan indikator teknikal
Dibawah ini saya buat panduan cara menggunakan indikator teknikal untuk menganalisa harga.
- Cara menggunakan Indikator Moving Average
- Cara menggunakan Indikator Bollinger Bands
- Cara menggunakan Indikator RSI
Penjelasan nya sangat super.
Salut,,, penjelasan sama analogi nya mampu membuka wawasan saya yang awam.