Apa itu Tether atau USDT
Tether USDT adalah koin stabil dengan nilai 1:1 terhadap USD dan di keluarkan oleh perusahaan Tether Limited.
Pengertian Tether (USDT)
Tether dengan simbol USDT merupakan stablecoin yang diklaim oleh perusahaan penerbit akan selalu setara dengan nilai 1 dolar AS per token. Ini bisa terwujud karena USDT dibackup oleh USD dengan rasio 1:1
Tether masuk dalam golongan koin stabil atau stablecoin yang bertujuan untuk membuat nilainya tetap stabil terhadap aset yang mendasarinya, tujuannya adalah untuk menghindari fluktuasi harga yang tajam sehingga bisa dimanfaatkan sebagai sarana pertukaran sekaligus alat investasi yang tidak terpengaruh terhadap spekulasi harga.
Secara khusus, Tether dikembangkan sebagai jembatan penghubung antara cryptocurrency dan mata uang fiat, untuk memberikan transparansi, stabilitas, dan nilai transaksi minimum bagi para pengguna. Namun, pihak Tether Ltd. sendiri tidak menjamin kalau token Tether dapat ditukarkan dengan uang dolar AS yang sebenarnya.
Sejarah Tether (USTD)
Pada bulan Juli tahun 2014, Tether Limited meluncurkan RealCoin, dan kemudian merubah namanya menjadi Tether pada bulan November di tahun yang sama. Orang yang bertanggung jawab di balik peluncurannya adalah Jan Ludovicus van der Velde yang juga sekaligus CEO dari Tether Limited. Selain menjadi CEO Tether Limited, Jan Ludovicus bersama dengan beberapa anggota manajemen lainnya juga merupakan bagian dari perusahaan Bitfinex, salah satu bursa terbesar di dunia yang berbasis di Hong Kong.
Token Tether resmi diperdagangkan sejak tahun 2015. Token ini tidak memiliki jaringan blockchain mereka sendiri, namun memilih untuk menggunakan blockchain Bitcoin dengan protokol Omni Layer.
Tether menyediakan berbagai solusi bagi mereka yang ingin memiliki aset bernilai USD tanpa harus memiliki rekening bank dalam Dolar AS. Dengan nilai volatilitas Dolar yang rendah, Tether menjadi salah satu alternatif stablecoin bagi para pecinta cryptocurrency, mengingat jumlah stablecoin yang ada terbilang masih terbatas.
Apakah USDT Aman?
Salah satu pertanyaan yang muncul di benak para pecinta cryptocurrency sebelum menggunakan token adalah mengenai faktor keamanannya. Untuk dapat menilainya, perlu dipahami terlebih dahulu kelebihan dan resiko dari penggunaan USDT.
Secara umum token Tether (USDT) menawarkan berbagai kelebihan kepada para penggunanya yaitu:
- Asas desentralisasi yang aman
Asas desentralisasi merupakan asas yang umum dipergunakan dalam cryptocurrency. Dengan sistem yang tersebar dan tidak terpusat seperti ini, Tether dapat menjamin keamanan transaksi dan pada saat yang bersamaan memenuhi standar kepatuhan internasional.
- Pemanfaatan teknologi blockchain
Teknologi blockchain merupakan salah satu teknologi masa depan dengan kemampuan untuk memberikan transparansi data kepada para penggunanya, sehingga kemungkinan terjadinya penipuan atau pengubahan data secara sepihak sangatlah kecil.
- Transparan
Tether Limited sendiri akan mempublikasikan kepemilikan cadangan yang ada setiap hari. Selain itu, mereka juga akan mengikuti audit keuangan profesional yang dilakukan oleh lembaga keuangan dunia. Setiap token Tether yang beredar mendapatkan nilai backup yang sama
- Integrasi dan penggunaan yang luas
Banyak pihak yang mulai menggunakan model digitalisasi mata uang fiat seperti yang ditawarkan oleh Tether. Token Tether saat ini juga sudah masuk dalam berbagai bursa perdangan besar kelas dunia seperti Bitfinex, GoCoin, dan Shapeshift.
- Nilai yang stabil
Dapat dikatakan bahwa nilai yang stabil merupakan kelebihan utama dari Tether (USTD). Tether melakukan digitalisasi mata uang fiat, dalam hal ini terhadap mata uang USD. Rasio yang dipergunakan adalah 1:1 dimana 1 USDT senilai dengan 1 USD. Untuk setiap 1 USDT di backup oleh 1 USD yang tersimpan dalam cadangan perusahaan Tether Limited. Rencananya, perusahaan ini akan melakukan digitalisasi terhadap mata uang lain seperti Euro yang akan dihadirkan dalam EURT.
Terlepas dari fakta bahwa Tether merupakan salah satu stablecoin yang paling populer saat ini, banyak orang yang berspekulasi bahwa pihak Tether Limited sebenarnya tidak mem-backup setiap USDT yang ada dengan dolar yang sesungguhnya, atau dengan kata lain, mereka hanya mencetak uang semata. Bila hal ini memang benar, maka resiko terbesarnya adalah kehilangan aset dan tidak adanya jaminan terhadap kerugian bagi para pengguna.
Kontroversi USDT
Kecurigaan bahwa pihak Tether Limited tidak mem-backup USDT 1:1 dengan dolar adalah satu dari sekian masalah yang pernah atau sedang dihadapi oleh Tether.
Masalah lain yang pernah dihadapi oleh Tether terjadi pada bulan November tahun 2017. Saat itu, token USDT senilai kurang lebih 31 juta USD dicuri. Paska kejadian tersebut, pihak Tether Limited sempat menangguhkan perdagangan dan meluncurkan perangkat baru serta melakukan hardfork. Tujuan utamanya adalah untuk dapat mengidentifikasi token yang dicuri.
Permasalahan lain muncul pada bulan Januari tahun 2018. Proses audit yang seharusnya dilakukan untuk mengecek ketersediaan dana yang ada tidak pernah dilakukan. Pihak Tether Limited bahkan mengumumkan bahwa mereka tidak lagi menggunakan jasa konsultan audit yang telah mereka pergunakan sebelumnya. Hal ini memperkuat kecurigaan bahwa sebenarnya perusahaan Tether Limited tidak memiliki dana yang cukup untuk mem-backup token USDT mereka.
Hingga saat ini, masalah transparansi dana cadangan Tether merupakan isu yang selalu diangkat oleh publik. Laporan yang diberikan oleh Tether tidak menunjukkan berapa besar cadangan USD yang disimpan saat ini serta dimana mereka menyimpannya. Laporan yang sama juga tidak menunjukkan apakah benar koin Tether didukung oleh mata uang fiat dalam jumlah yang seharusnya.
Tempat Jual Beli USDT
Terlepas dari kontroversi yang ada, token USDT masih menjadi stablecoin yang paling populer saat ini. Namun, sangat disarankan untuk selalu memantau perkembangan Tether untuk mencegah terjadinya kerugian besar di masa yang akan datang.
Saat ini, ada 2 cara yang dapat dipergunakan untuk mendapatkan USDT.
- Cara pertama adalah dengan melalui bursa perdagangan yang tersebar di berbagai penjuru. Beberapa bursa kripto yang dimaksud disini adalah Bitfinex, Poloniex, Hitsbtc, Bittrex, dan bursa lainnya.
Token Tether dapat dibeli dengan menggunakan mata uang fiat dan juga berbagai jenis aset kripto. Selain itu, trend yang sedang berkembang saat ini adalah model perdagangan dengan menukarkan Tether dengan altcoin, dimana prosesnya terbilang jauh lebih sederhana dibandingkan dengan membeli Bitcoin ataupun Ether.
- Cara kedua adalah dengan membeli langsung dari pihak Tether Limited. Cara ini dapat dipergunakan oleh mereka dengan reservasi dana yang besar. Pada awalnya, token Tether tidak dapat ditebus dengan menggunakan dolar. Namun saat ini, kebijakan tersebut telah berubah dimana para pemilik token Tether dapat menukarkan token mereka dengan dolar, dengan syarat jumlah minimal token Tether yang dimiliki adalah 100.000 token.